Senin, 19 September 2011

Perkembangan Web

World Wide Web (WWW) atau yang lebih kita kenal dengan web adalah sebuah sistem yang saling terkait dalam sebuah dokumen berformat hypertext yang berisi beragam informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui web browser. Web pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John Berners-Lee yang ketika itu bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang lebih dikenal dengan nama CERN (Consei European pour la Recherce Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss.
Tim Berners-Lee mengajukan sebuah proyek yang berbasiskan konsep hypertext untuk memfasilitasi pembagian dan pembaharuan informasi di antara para peneliti. Dengan bantuan dari Robert Cailliau dia menciptakan sistem prototipe bernama Enquire. Situs web pertama yang dibuat Tim Berners-Lee yang juga merupakan situs web pertama di dunia beralamat di http://info.cern.ch/ dan online untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Agustus 1991.

Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website, dimana pembuat sebagai pemberi informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca (seperti membaca koran lewat computer, aktifitasnya hanya searching saja). Bahasa yang digunakan pada web ini masih berupa HTML saja.

Web 2.0 muncul sekitar tahun 2003 atau 2004, dimana para pengguna website dapat berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya.
Menurut Tim Berners-Lee sebenarnya tidak ada perbedaan fundamental antara Web 1.0 dengan Web 2.0. Ia menganggap Web 2.0 hanyalah jargon karena teknologinya tetap sama-sama dibangun dengan HyperText Markup Language (HTML)yang merupakan bahasa yang digunakan untuk menyusun konten suatu web.
Tim O’Reilly sebagai orang yang memperkenalkan istilah Web 2.0 sebenarnya juga tidak mengatakan bahwa Web 2.0 berbeda sama sekali. Ia mengakui bahwa Web 2.0 merupakan aplikasi berbasis web yang diperkaya oleh serangkaian aplikasi lain.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan.
Kelebihan dari Web 2.0 ini adalah sebagai berikut:
  • The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung dikerjakan di media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih dahulu di windows desktop)
  • Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk memanfaatkan tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara kolektif (tidak hanya webmaster yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti youtube)
  • Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan dari para pemberi data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus di update setiap waktu)
  • End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software dapat langsung digunakan lewat internet/internet menjadi platform menjalankan program)
  • Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan bahasa yang ringan dan mendukung pengembagan program)

Web 3.0 diyakini sebagai generasi ke tiga dari internet yang akan berkembang pada dekade 2010-2020. Pada Web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia IT dengan dunia telekomunikasi. Sebenarnya konsep ini sudah diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee sejak tahun 2001, namun sampai saat ini masih sangat sedikit website yang menerapkan Web 3.0. Web 3.0 memiliki konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Web 3.0 memiliki beberapa kemampuan seperti berikut:
  • Semantic Web. Sebuah web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia membacanya. Satu informasi yang dibutuhkan oleh manusia dapat dengan mudah tersajikan dengan korelasi informasi yang tepat dan cepat.
  • The 3D Web. Nuansa web semakin menarik dengan kemampuan visual 3 dimensi. Kita dapat mengunjungi berbagai tempat di dunia secara virtual dengan kemampuan akses data dan interaksi secara realtime tanpa harus meninggalkan rumah.
  • The Media-Centric Web. Keyword bukan lagi satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi yang kita tuju. Photo, audio, video akan menjadi cara lain untuk mencari informasi yang kita inginkan.
  • The Pervasive Web. Web akan dengan mudah diakses dengan berbagai cara maupun perangkat. Tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Berbagai perangkat mobile pun sekarang sudah sangat banyak yang mendukung.
Ditambah lagi dengan adanya yang memungkinkan anda memutar media file tanpa perlu plugin Adobe Flash Player ataupun Microsoft Silverlight. Bahkan bisa membuat grafik 3D yang menawan hanya dengan HTML5, CSS3, Javascripts, dan WebGL. Ini merupakan generasi web yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar